Akuntansi dan At-Taubah 41
Kaitannya pada kajian ayat surat
At-Taubah ayat 41:
Berangkatlah
kamu baik dalam keadaan merasa ringan atau pun merasa berat, dan berjihadlah
dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu
jika kamu mengetahui.
Yang
isi dari ayatnya memerintahkan umat muslim untuk berangkat dan berjihad di
jalan Allah baik dalam keadaan ringan atau berat, kaya atau miskin, kuat atau
lemah, masing-masing sesuai kemampuannya, dengan menggunakan harta dan diri. Dimana
ayat ini turun ketika banyak umat muslim yang enggan untuk ikut berperang
karena kenikmatan-kenikmatan dunia yang sedang mereka rasakan, ditambah dengan
sulitnya perjalanan yang ditempuh. Oleh karenanya Allah menurunkan ayat ini dan
memerintahkan dengan tegas untuk ikut berjihad meskipun dalam keadaan ringan
atau berat.
Dalam
disiplin ilmu akuntansi sendiri dikenal dengan adanya prinsip-prinsip
akunatansi. Diantaranya adalah double entry system, konsistensi, keberartian,
kesatuan usaha, dan nilai historis. Pada kesempatan ini, penulis dengan
keterbatasan ilmu yang dimilikinya hanya membahas tentang kesesuaian antar isi
ayat dengan prinsip double entry system dan prinsip keberartian.
Seperti
yang terkandung dalam Al Qur’an, bahwa Allah menciptakan segalanya
berpasang-pasangan. Termasuk dalam akuntansi sendiri tidak lepas dari akun
debet dan kredit atau sisi kiri dan sisi kanan. Juga sama halnya dengan prinsip
double entry system atau sistem pencatatan berpasangan yang berfungsi sebagai
control intern untuk menjaga keseimbangan.
Yang
kaitannya pada ayat ini adalah perintah Allah untuk ikut berjihad dalam keadaan
ringan atau berat, tidak lain dalah satu hikmahnya yaitu sebagai salah satu
control intern keimanan kita untuk menjaga keseimbangan kita dalam mengejar
urusan dunia dan akhirat. Serta meningkatkan kualitas keimanan itu sendiri
dalam beribadah kepada Allah. Karena seperti yang terkandung dalam Al-Qur’an,
bahwa Allah tidak menciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah
kepada-Nya.
Pun sama halnya dengan prinsip akuntansi tentang keberartian. Dimana keberadaan satu pos terhadap pos lain dalam menyusun jurnal sampai dengan laporan keuangan diakui sama berartinya. Karena apabila terjadi kesalahan pada salah satu pos maka akan menjadikan kesalahan yang menyeluruh terhadap pos-pos yang lain. Kaitannya dengan ayat ini, dimana Allah memerintahkan untuk berjihad dengan harta dan diri. Tidak lain karena Allah menyiapkan ganjaran yang jauh lebih berarti ketimbang harta yang kita dapatkan di dunia. Dengan mengorbankannya di jalan Allah maka harta tersebut akan menjadi amal shaleh yang akan menolong kita di akhirat kelak. Begitu pun dengan diri atau jiwa kita, yang apabila kita rela mengorbankan jiwa untuk berjihad di jalan Allah, maka kita akan termasuk orang-orang yang syahid. Oleh karenanya ketika kita melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya, maka senantiasa kita akan membuat kehidupan kita di dunia dan di akhirat sama berartinya dan sama-sama bahagia. Insyaallah.
Sangat setuju ajakan untuk berjihad, termasuk juga menegakkan akuntansi yang sebenarnya. Update info buku yang relevan dg topik bahasan Akuntansi Syariah: Al-Qur'an & Akuntansi: Menggugah pikiran Mengetuk relung qalbu (2012). Tulisan tersebut mengungkap sejarah panjang akuntansi, termasuk terkait dg Luca Pacioli. Di buku tersebut juga disajikan telaah kritis atas prinsip/konsep dasar akuntansi yg sejauh ini berlaku. Semoga bermanfaat.
BalasHapus