Kesederhanaan dan Tindakan

"Jujur, lugu, dan bijaksana,
mengerti apa yang terlintas dalam jiwa
Rakyat Indonesia,
Hujan air mata dari pelosok negeri
Saat melepas engkau pergi...
Berjuta kepala tertunduk haru
Terlintas nama seorang sahabat
Yang tak lepas dari namamu...
Terbayang baktimu, terbayang jasamu
Terbayang jelas... jiwa sederhanamu
Bernisan bangga, berkafan doa

Dari kami yang merindukan orang
Sepertimu..."
Lagu yang dibuat Iwan Fals buat mengenang salah satu father of nations kita yaitu Mohammad Hatta dirasa cukup menggambarkan betapa rindunya saya dan mungkin rakyat kita terhadap sosok pemimpin yang  bersahaja, sederhana, dan santun tanpa mengurangi wibawa yang dimilikinya juga tidak meng angun-agungkan kursi dan tahta kekuasaan yang dimikinya. Seorang yang bahkan sampai akhir hayatnya tidak kesampaian untuk membeli sepatu. Iya , itu lah Bung Hatta! Ia menyimpan brosur dan alamat toko sepatu ber merk Bally. Untuk dapat membelinya saja beliau berusaha menabung. Padahal bukan tidak mungkin dengan posisi dan jabatannya beliau bisa saja memperolehnya dengan meminta pada pihak terkait(bahkan mungkin sekalian dengan toko-tokonya). Tapi tidak, Bung Hatta lebih memilih mengumpulkan uangnya sendiri dengan menabung, walaupun pada akhirnya uangnya banyak digunakan untuk menolong sesama dan sampai akhir hayatnya tabungan nya tidak pernah mencukupi. Subhanallah. Beliau mampu dengan baik meneladani Rasulullah. Memang beliau di-didik oleh keluarga yang religius. Kakeknya adalah seorang ulama dan Ayahnya meninggal dunia saat bung hatta baru berumur 8 bulan.

Nabi Muhammad SAW seperti yang kita ketahui adalah manusia paling berpengaruh dalam sejarah dunia. Rasulullah lahir di kota Mekkah, bagian selatan semenanjung Arab, yang ketika itu dianggap kawasan paling terbelakang di dunia, karena jauh dari pusat-pusat perdagangan, seni dan ilmu pengetahuan, "Dengan kesederhanaannya, Muhammad 'membuat' salah satu agama terbesar di dunia." begitu yag dikatakan Michael H. Hart dalam buku The 100; A Ranking of The Most Influental Persons in History. Kita ketahui meneladani Rasulullah adalah kewajiban umat muslim. "Tidak seperti saat ini dimana banyak pezzabat yang "sogok sana sini" atau "kongkalikong" atau(apalah namanya) demi menggapai kekuasaan semata tanpa ada niatan tulus untuk membangun negeri, apalagi mengayomi masyarakat!?. Akhir-akhirni banyak berita tentang kebobrokan para aparat(beberapa keparat) negara yang tidak pantas ditiru. Dari mulai liat gambar-gambar parno saat rapat, sogok sipir penjara buat liburan, sampai dengan pakai uang negara untuk beli mobil mewah dan operasi payudaya????. Sudah saatnya orang-orang yang mentalnya bobrok dan perilaku yang mencolok(keburukannya) itu dihapus dari lembaga pemerintahan.Bagaimana caranya? Ya dengan memperbaiki sistem pendidikan kita, Ya dengan mengutamakan pendidikan karakter, moral dan agama, Ya dengan menegakkan sistem hukum yang tegasuntuk menyeleksi para penerus dan pendiri pembangunan bangsa. Sulit kah? Ya tentu sulit kalau kita melihatanya jangka dekat dan dari sudut pandang permasalahan! tapi mudah apabila kita melihatnya untuk masa yang akan datang dan fokus pada solusi yang harus segera dilksanakan. Seperti yang dikatakan Abdullah Gymnastiar tentang konsep 3M yaitu Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal terkecil, Mulai dari saat ini. Krena orang yang baik adalah orang yang sibuk memperbaiki dirinya bukan yang sibuk mencari-cari kesalahan orang lain. Kerna sesuatu yang besar selalu dimulai dari hal kecil. Juga harus dimulai sekarang! Kerna menunda pekerjaan yang baik itu dilarang oleh Rasulullah seperti dalam sabdanya:
"Pergunakanlah lima perkara sebelum datang lima perkara yang lain. Pertama, masa hidupmu sebelum datang kematianmu. Kedua, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu. Ketiga, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu. Keempat, masa mudamu sebelum datang masa tuamu. Kelima, masa kayamu sebelum datang masa miskinmu." (HR. Hakim).
Oleh karenanya pernah ada yang meminta nasihat kepada seorang laki-laki dari Bani Abdi Al-Qais.
Ia hanya mengatakan dengan singkat, "Waspadalah dari menyebut kata 'nanti', karena ia adalah salah satu dari tentara iblis". Maka dari itu kita harus memulai dari hal-hal terkecil seperti memperbaiki diri, dan memulainya sekarang juga. Bismillah!

Komentar

Postingan Populer